Abstraksi
Belajar yang menyenangkan akan meningkatkan semangat dan antusiasme
dari peserta didik. Tidak dipungkiri sering kali memang pembelajaran
dengan
metode konvensional masih cenderung terjadi pada kegiatan belajar
mengajar
(KBM). Yang kemudian membuat peserta didik / siswa merasa bosan,
mengantuk dan bahkan tidak tertarik pada apa yang disampaikan guru. Maka
dari itu kreatifitas menjadi salah satu
skill yang perlu
dimiliki oleh seorang guru. Yaitu bahwa seorang guru mampu membuat
suasana kelas menjadi kondusif untuk memulai materi pelajaran. Bukan
berarti seorang guru yang mengajar dengan terlalu banyak bicara membuat
siswa tidak tertarik. Tinggal bagaimana itu di sampaikan melalui metode
yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa. Yaitu dengan
Mengajar melalui Cerita.
Latar Belakang
Pada dasarnya setiap anak itu senang ketika
mendengarkan cerita/
dongeng. Apalagi ketika cerita tersebut di sampaikan dengan gaya yang tidak biasa. (melalui gerakan dan suara yang menyerupainya).
Kondisi Kelas
Metode ini bisa dilakukan baik pada kelas rendah ataupun tinggi. Dengan jumlah siswa yang banyak maupun sedikit.
Latar belakang penggunaan metode
Tidak hanya sekedar menyampaikan namun dalam sebuah cerita/dongeng
yang disampaikan ini dapat kita masukkan materi pelajaran yang sifatnya
tematik serta nilai-nilai
karakter yang terkandung didalamnya. Selain itu untuk meningkatkan keberanian dan rasa
percaya diri siswa dengan melibatkannya sebagai peserta pada sebuah cerita/dongeng yang akan disampaikan.
Teori/Penjelasan Materi
Kegiatan ini dapat dilakukan di awal maupun akhir pelajaran. Cerita / dongeng bisa diambil dari
cerita rakyat
ataupun guru yang membikinnya sendiri. Sebagai contoh, kita mengambil
cerita tentang Timun Emas. Dalam cerita tersebut terdapat 7 bidadari.
Sampaikan itu menjadi materi
matematika (
penjumlahan /
pengurangan, dsb). Atau cerita
Malin Kundang, dapat kita masukan kedalam materi
IPS.
Metode
Langkah Pelaksanaan I
Pilih sebuah cerita / dongeng yang sekiranya berhubungan dengan
materi pelajaran yang akan diajarkan pada hari itu. Misalnya mata
pelajaran IPS, kita memilih cerita rakyat Danau Toba. (Kalaupun tidak
disesuaikan dengan materi pelajaran carilah cerita apapun itu yang
terdapat unsur materi pelajaran / nilai-nilai karakter).
Langkah Pelaksanaan II
Guru mempersiapkan tokoh yang ada dalam cerita, membuat properti sederhana.
Langkah Pelaksanaan III
Mengajak beberapa siswa untuk berperan dalam cerita tersebut.
Lesson Learned
Siswa akan terlihat antusias ketika tahu bahwa gurunya akan
menyampaikan sebuah cerita. Dengan seksama mereka akan fokus
mendengarkan. Apalagi pada waktu penyampaiannya dibuat menyenangkan.
Selain itu ketika pilihan cerita yang diambil adalah cerita rakyat
nusantara. Maka sekaligus kita dapat memperkenalkan keanekaragaman
budaya
Indonesia yang tersebar di empat penjuru.
Metode Alternatif
Dalam pelaksanaannya bisa bervariasi. Baik di dalam maupun diluar
kelas. Dengan pengaturan posisi yang dibuat senyaman mungkin. (Duduk
membuat lingkaran di lantai, di bawah pohon, dan sebagainya)
Pendidikan karakter yang disisipkan
Sudah pasti ketika menyampaikan cerita akan banyak nilai-nilai
karakter yang terkandung di dalamnya. Selain dari cerita itu sendiri,
karakter yang dapat disampaikan kepada siswa adalah
menghargai (ketika teman dan guru sedang
berbicara atau melakukan
role play), keberanian (tampil didepan kelas), kreatif (saat memerankan tokoh dalam cerita).
Kesimpulan
Mendidik/mengajar
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan bercerita.
Selain akan memudahkan siswa dalam memahami materi, memperluas wawasan
juga memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari yang ditanamankan
melalui karakter. Metode ini juga bisa dilakukan dirumah. Dengan
menyampaikannya kepada orang tua siswa.
Sumber : http://belajar.indonesiamengajar.org
0 komentar:
Post a Comment