Abstraksi
Tulisan ini berisi pengalaman belajar kami dalam membetuk dan menumbuhkan karakter seorang jagoan dalam diri anak, dan nilai apa yang saya sendiri pelajari dalam proses pembentukan karakter tersebut.***
Munculnya Ide
Ada banyak sekali tokoh yang memiliki ciri, karakter, sifat, atau kepribadian yang anak-anak gemari dan akrab sebut dengan istilah “jagoan”. Seperti apakah kekuatan, ciri, karakter, sifat, atau kepribadian si jagoan?Mungkinkah menggabungkan segala kekuatan dari berbagai tokoh itu menjadi satu dalam pribadi anak? Ya, jagoan itu adalah diri anak-anak sendiri? Bagaimana caranya membuat anak menyadari bahwa karakter jagoan itu ada dalam diri mereka masing-masing?
“Jagoan tidak lahir dalam semalam. Ia seperti pohon yang harus tumbuh dari akar kuat dan batang kokoh, tahan topan & terik matahari, daunnya hijau dan buahnya manis.”
Mari Menanam Pohon!
Alat dan Bahan
- 4 lembar kertas plano
- Selotip besar
- 1 spidol besar
- 1 pin cat asturo coklat
- 1 mangkuk kecil air
- 9 lembar karton hijau (berbagai tone)
Langkah Ilustrasi
Seperti pohon, kepribadian tidak dibentuk dalam semalam. Butuh proses yang konsisten dan sabar untuk dapat menikmati hasilnya. Berikut adalah langkah-langkah yang kami lakukan untuk menanam Pohon Pribadi Jagoan di kelas V SD GMIST Smirna Kawio, Kab. Sangihe:- Gunakan karton hijau untuk membuat bentuk daun dengan lebar ±telapak tangan dewasa dan panjang disesuaikan. Buat secukupnya untuk nanti menjadi daun di pohon.
- Sebelum mulai kelas, siapkan dulu selotip besar, kertas plano, spidol, dan cat asturo coklat yang sudah dicampur air dalam mangkuk. Letakkan di meja yang bisa dilihat anak-anak.
- Beri petunjuk kepada anak-anak untuk membuat kertas gambar super besar dari empat lembar kertas plano yang disusun 2×2. [mengekspresikan “kertas gambar super besar” dengan lucu bisa membantu anak memahami maksudnya, serta untuk menjelaskan 2x2, bisa juga menunjukkan pola jendela, lantai kelas, dsb]
- Bentangkan kertas gambar super besar di lantai, dan berdirilah di atasnya [jangan lupa lepas alas kaki yah ?], minta anak-anak duduk di lantai melingkari kertas.
- Sambil berdiri, gambarlah sebuah pohon besar dengan ranting-ranting tanpa daun. Sambil menggambar, mendongenglah! Ilustrasikan kepada anak tentang sebuah pohon ajaib yang bisa berubah menjadi jagoan hal yang luarbiasa hebat. Dengan satu syarat; pohon ini harus tumbuh dengan daun yang hijau dan lebat. Tahan cerita sampai disitu. [ilustrasi bebas dan bisa disesuaikan]
- Selesai menggambar, antusias anak-anak semakin meningkat. Ditambah dengan pengantar cerita tersebut, imajinasi anak-anak semakin hebat. Dengan syarat yang diberikan, satu peraturan sudah kita sampaikan tanpa paksaan.
- Berikut, minta anak-anak untuk mulai menanam pohon besar itu dengan terlebih dahulu memberinya warna. [Jika tidak ada cat asturo coklat, bisa juga menggunakan krayon, pensil warna, atau kolase kardus. Saat saya melakukan ini, saya memilih agar anak mengecat dengan tangan mereka. Ternyata benar, efek adanya cap tangan mereka di Pohon Kepribadian itu mendekatkan arti si pohon itu kepada diri mereka sendiri. ]
- Arahkan anak menanam sendiri pohon ajaib di dinding kelas. Lebih baik di daerah yang sering mereka lihat. [Kami persis di samping papan tulis. Percayalah, kalau anak-anak harus terganggu belajarnya karena sesuatu hal, lebih baik terganggu karena memikirkan pohon ajaib ini ]
- Pohon sudah ditanam. Mari tumbuhkan semua daun-daunnya! Di jam pelajaran terakhir, sebelum pulang, ambil waktu 15’ untuk menceritakan 1 tokoh besar [boleh dalam sejarah Indonesia atau dunia, tokoh sains, olahraga, seni, dan sastra] yang memulai hidupnya dari nol, melalui perjuangan besar, sampai akhirnya berhasil.
- Arahkan anak untuk menebak kekuatan, ciri, sifat, atau karakter apa yang dimiliki oleh tokoh tesebut. Setelah mereka jawab, tulislah kata sifat tersebut di atas daun dari kertas asturo, dan minta anak menempelnya di pohon.
- Satu minggu pertama mungkin kita yang akan bercerita, lihat respon anak-anak. Di minggu ke-2, pancing anak-anak untuk memilih tokoh dan menceritakan di muka kelas. Tokoh bebas! Boleh juga orang-orang di sekitar mereka sendiri :) [selain ini melatih keberanian anak untuk bicara di muka umum, hal ini mendidik anak untuk mengamati dan mengapresiasi sifat positif dari orang-orang di sekitar mereka]
- Kata-kata seperti pemberani, kuat, sabar, gigih, bijaksana, damai, bisa anak-anak pahami secara konstruktif.
- Seiring waktu, daun akan semakin banyak dan pohon akan semakin lebat. Tidak kering seperti dulu. Di akhir tahun ajaran, ketika pohon sudah lebat dan rindang, buatlah cerita sederhana bagaimana pohon tersebut akhirnya berubah menjadi jagoan yang luarbiasa; yaitu mereka sendiri, anak-anak kita.
Lesson Learned
Tiap hari, karakter-karakter dalam tokoh-tokoh besar dunia pun bisa tumbuh dalam satu pohon tersebut. Kuncinya satu: konsisten.Konsisten terhadap penggunaan istilah jagoan dalam memanggil anak-anak di kelas untuk setiap kelebihan mereka [jagoan IPA, jagoan matematika, jagoan bahasa, jagoan seni, jagoan memberi, jagoan sabar, dsb] membantu internalisasi sifat-sifat jagoan dari Pohon Pribadi Jagoan ke dalam pikiran anak.
Jika anak melakukan kesalahan atau tidak disiplin, kembalikan lagi mereka ke Pohon Pribadi Jagoan ini, kepada karakter yang mereka suka dari pohon itu, dan bagaimana masing-masing cerita tokoh tersebut melalui perjuangan hebat untuk dapat meraih apa yang ia impikan. Anak sadar bahwa jagoan-jagoan itu manusia yang juga lemah, yang membuat mereka berbeda adalah pantang menyerah
Menginspirasi sekali, boleh saya mengeshare ke teman2 saya
ReplyDelete