Wednesday, May 28, 2014

Satu Semester Kurikulum 2013, Siswa Lebih Percaya Diri


Surakarta, Kemdikbud --- Setelah diimplementasikan selama satu semester, Kurikulum 2013 menunjukkan hasil positif. Siswa yang biasanya malu untuk menunjukkan kemampuannya sudah lebih percaya diri dan lebih aktif selama proses pembelajaran.
"Pendekatan ke anak dalam Kurikulum 2013 ini bagus sekali. Ada anak yang biasanya malu-malu mengacungkan tangan untuk maju ke depan kelas,  padahal dia bisa mengerjakan soal itu. Sekarang sudah lebih aktif di kelas," demikian diungkapkan Siti Nurhasanah, guru kelas 4 SDN Kleco 1 No. 7, Kota Surakarta, usai kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, Rabu (29/01/2014). SDN Kleco 1 No. 7 merupakan satu dari 12 SD sasaran implementasi Kurikulum 2013 di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Siti menggambarkan, sejak Kurikulum 2013 diimplementasikan, suasana belajar lebih hidup dan bervariasi. Siswa tidak hanya belajar dan mendengarkan guru di dalam kelas, tapi juga melakukan observasi dan aktivitas di luar ruangan. Mereka juga dibimbing untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat di hadapan teman-temannya.
Dengan Kurikulum 2013 ini, kata Siti, dirinya dituntut lebih kreatif dan mengenali kemampuan masing-masing siswa. Setiap hari Ia harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum kelas dimulai. "Lebih berat sebenarnya, tapi menyenangkan. Dan saya yakin Kurikulum ini baik sekali untuk menyiapkan generasi emas," tuturnya.
Senada dengan Siti, seorang siswi kelas 4 SD N 1 Kleco bernama Lofi mengatakan, belajar di kelas 4 dengan menggunakan Kurikulum 2013 lebih menyenangkan dari kelas 3 sebelumnya. Siswa yang bercita-cita menjadi dokter ini menyampaikan, pola pembelajaran yang sedang dijalaninya saat ini membuatnya lebih mudah mengerti materi yang disampaikan oleh sang guru. "Enakan yang sekarang (Kurikulum 2013 .red) , lebih mudah ngerti," tuturnya.
Pendekatan yang dilakukan Siti kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar diakuinya tidak akan sukses tanpa dukungan dari orang tua siswa. Untuk itu, kata dia, komunikasi dengan orang tua harus dibangun dengan baik. "Kalau ada masukan untuk anak-anak, kita punya buku penghubung ke orang tua," jelasnya. Dengan komunikasi dua arah tersebut, siswa mendapat pendidikan terbaik dari sekolah dan keluarga. (Aline Rogeleonick)

Sumber : Kemendikbud
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
  • STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

    PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007

  • ALPEKA BOS

    ALPEKA BOS (Aplikasi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan BOS Tingkat Sekolah)

  • JUKNIS PENDATAAN DAPODIKDAS 2013

    Tujuan pendataan tingkat sekolah adalah untuk memperoleh data secara langsung yang cepat, akurat,valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan termutakhir.

  • Gelar Gr bagi Guru wajib Tahun depan

    Gelar Gr diperoleh melalui module Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dijalankan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

  • lapor Tunjangan DIKDAS

    cara login di lembar info PTK Masukan NUPTK sebagai UserID Masukan tanggal lahir sebagai password dengan format penulisan YYYYMMDD

  • Dapodik Jadi Acuan untuk Sejumlah Program Kemdikbud

    Tahun ini Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menjadi acuan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam penyaluran dana untuk berbagai kebijakan, mulai dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), rehab sekolah, Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan tunjangan profesi guru.